Nama | Setyaki | Sencaki | Wresniwira | Yuyudana | Tambakyuda | Singamulangjaya | Padmanegara | Warsiniputra |
---|---|
Kerajaan | Dwarawati |
Jenis Kelamin | Laki-Laki |
Pusaka | Gada Wesi Kuning |
Orang Tua | Prabu Setyajit dan Dewi Wresini |
Pasangan | Dewi Setyaboma |
Anak | Raden Sanga-Sanga |
Saudara | - |
#Asal Usul
Setyaki atau dikenal juga sebagai Wresniwira, adalah sosok yang memancarkan keberanian dan kejujuran dalam khazanah budaya Indonesia. Lahir sebagai putra dari Prabu Setyajid dari Lesanpura, namun takdir membawanya ke perjalanan yang menjadikannya pahlawan terhormat di kerajaan Dwarawati. Raden Setyaki memutuskan meninggalkan tanah kelahirannya untuk bergabung dengan iparnya, Prabu Kresna dari Dwarawati, yang dihormati sebagai titisan Betara Wisnu.
Dalam perjalanan hidupnya, Setyaki menunjukkan keberanian luar biasa dan kesaktiannya dalam bertempur. Julukan "Bima Kunthing" alias bima kecil yang ia sandang menggambarkan kekuatannya yang besar meskipun tubuhnya kecil, sebagaimana Werkudara (Bratasena) dalam legenda wayang.
#Kisahnya
Dalam perang besar Baratayuda, Setyaki menunjukkan kehebatannya dengan membinasakan banyak musuh menggunakan senjata pusakanya yaitu Gada Wesi Kuning. Pusaka tersebut merupakan memberiaan dari Batara Narada, ketika bertapa. Senjata tersebut adalah warisan dari Raden Seno Wulang Jaya, yang dikenal sebagai panglima berpengaruh di suatu negara. Selain itu, Setyaki diharuskan segera mencari pasangan perempuan sebagai syarat untuk menerima warisan tersebut.
Meski usianya sudah lanjut, Wresniwira tetap bersemangat dan tak gentar menghadapi berbagai tantangan dalam perang tersebut. Keistimewaan fisiknya yang unik, dengan mata kedondongan, hidung dan mulut sembada, serta kumis bergelung seperti kadal, menjadikan Setyaki sebagai tokoh yang sulit dilupakan dalam legenda wayang.
Namun, pada suatu titik dalam pertempuran, Raden Setyaki terlibat dalam konflik dengan tokoh bernama Aswatama, yang merupakan anak dari Begawan Durna, salah satu panglima perang Kaurawa. Aswatama sangat marah karena kehilangan ayahnya dalam pertempuran, dan dalam kemarahannya, ia melancarkan serangan yang sangat ganas terhadap Raden Setyaki.
Dalam pertarungan yang sengit itu, Aswatama menggunakan senjata maha kuat, Brahmastra, yang tidak bisa dikalahkan. Raden Setyaki, meskipun gagah berani, tidak memiliki cara untuk menghindari serangan ini. Brahmastra yang diluncurkan oleh Aswatama menyerang tubuhnya, dan ia pun gugur dalam pertempuran tersebut.
Raden Setyaki merupakan salah satu momen yang sangat berduka dalam Mahabharata dan cerita-cerita Jawa yang terinspirasi darinya. Ia adalah salah satu ksatria pahlawan yang berjuang dengan gagah berani untuk kebenaran, tetapi akhirnya harus menghadapi takdirnya yang tragis dalam pertempuran yang epik tersebut. Kematian Raden Setyaki menjadi salah satu pengajaran dalam kisah Mahabharata tentang konsekuensi dari perang dan kebijaksanaan dalam menggunakan kekuatan.
PENUTUP
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang Raden Setyaki: Asal Usul dan Kisahnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan sedulur. Purnaning Atur Matur Nuwun #CMIIW #UPGRADEYOURKNOWLEDGE
Tags:
Wayang